Orang cerdas hanya menjadi pelayan bagi mereka yang memiliki gagasan, dan orang yang memiliki gagasan besar melayani mereka yang memiliki karakter yang sangat kuat, sementara orang yang memiliki karakter yang sangat kuatmelayani mereka yang berhimpun pada diri mereka karakter yang sangat kuat, visi yang besar, gagasan-gagasan yang cemerlang, dan pijakan ideologi yang kukuh.
Kalimat di depanlah yang dipakai Muhammad Fauzil Adhim ketika mengawali pembahasan tentang pembangunan karakter positif pada anak dalam salah satu buku beliau, Positive Parenting.
Kita seolah-olah disuguhi gambaran detail tentang sosok pribadi yang berkarakter sangat kuat melalui kalimat tersebut. Sosok pribadi yang berkarakter ini tak hanya cerdas lahir batin, tetapi juga memilki kekuatan untuk menjalankan sesuatu yang dipandangnya benar dan mampu membuat orang lain memberikan dukungan terhadap apa yang dijalankannya tersebut. Dengan modal seperti itu, orang tersebut akan dengan mudah mewarnai dunia. Dia dianggap pemimpin bagi orang disekelilingnya. Jika yang dititahkannya adalah kebajikan maka dunia akan segera dipenuhi oleh kebajikan, sebaliknya jika yang ditiahkannya adalah kejahatan maka dunia akan dipenuhi oleh kejahatan yang dilakukan olehnya dan pengikutnya.
Dari ilustrasi diatas kita dapat melihat bahwa karakter adalah bagaikan pisau bermata dua. Mata pisau yang pertama bisa kita pakai untuk mengiris sayur dan memotong daging. Sedangkan mata pisau berikutnya bisa saja dipakai untuk melukai muka kita sendiri. Setiap karakter memiliki dua sisi yang saling bertolak belakang. Anak yang memiliki keyakinan yang tinggi akan memiliki dua kemungkinan yang berbeda. Kemungkinan pertama adalah tumbuhnya sikap yang berani sebagai buah dari keyakinannya yang kuat. Sedangkan kemungkinan yang kedua adalah munculnya sikap sembrono dan kurang perhitungan karena terlalu yakin dengan kemampuannya. Demikian juga dengan rasa takut. Rasa takut akan melahirkan sikap hati-hati di satu sisi, atau sikjap pengecut di sisi yang lain.
Karena itulah diperlukannya pendidikan karakter. Dengan pendidikan karakter, setiap dua sisi yang melekat pada setiap karakter hanya akan tergali dan terambil sisi positifnya saja. Sementara itu, sisi negatifnya akan tumpul dan tidak berkembang. Rasa yakin akan menimbulkan keberanian bukan kesembronoan. Rasa takut akan melahirkan kehati-hatian bukan kepengecutan. Rasa malu akan menimbulkan kesopanan bukan rasa minder. Di sinilah peran orang tua sangat penting dalam membentuk karakter anak.
Bagian Pertama